Minggu, 25 November 2012

materi BAHASA INDONESIA kelas XI semester 1


Menganalisis Unsur-Unsur intrinsik Novel Indonesia dan Novel Terjemahan
            Pembahasan kali ini akan membahas karya sastra berupa novel, didukung unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur ini secara langsung membangun cerita sehingga novel berwujud.
            Unsur-unsur intrtinsik sebagai berikut:
  1. Tema merupakan dasar cerita, gagasan dasar umum suatu karya. Gagasan dasar umum tersebut digunakan untuk mengembangkan cerita.
  2. Plot (alur) merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Secara umum plot terbagi dalam bagian-bagian berikut:
a.       Pengenalan situasi cerita
b.      Pengungkapan masalah (peristiwa)
c.       Benturan antar masalah yang menuju konflik
d.      Klimaks
e.       Penyelesaian
Konflik merupakan inti dari alur. Konflik adalah suatu pertentangan. Macam konflik antara lain:
a.       Pertentangan manusia dengan dirinya sendiri (konflik batin);
b.      Pertentangan manusia dengan sesama;
c.       Pertentangan manusia dengan lingkungan, baik lingkungan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan
d.      Pertentangan manusia dengan Tuhan atau keyakinannya.
  1. Latar merupakan landas tumpu yang menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams, 1981:175 dalam Burhan Nurgiyantoro, 1994:216). Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa ayng diceritakan dalam karya fiksi. Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan prilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
  2. Tokoh dan penokohan. Tokoh melrupakan pelaku cerita. Tokoh tersebut dilengkapi karakter yang berbeda untuk menghidupkan tokoh. Penokohan merupakan penggambaran yang jelas tentang tokoh yang ditampilkan dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter tokoh, pengarang dapat menggunakan teknik berikut:
a.       Teknik analitik merupakan karakter tokoh yang diceritakan secara langsung oleh pengarang.
b.      Teknik dramatik merupakan karakter tokoh yang dikemukakan melalui:
1)      Penggambaran fisik dan perilaku tokoh;
2)      Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh;
3)      Penggambaran tata kebahasaan tokoh;
4)      Pengungkapan jalan pikir tokoh; dan
5)      Penggambaran oleh tokoh lain melalui cerita atau dialog.
  1. Sudut pandang merupakan strategi, teknik, atau siasat yang digunakan pengarang untuk mengemukakan gagasan dan cerita. Sudut pandang terbagi menjadi tiga jenis sebagai berikut:
a.       Sudut pandang persona ketiga “dia”
Pengisahan cerita adalah seseorang yang berada di luar cerita yang  menampilkan tokoh cerita dengan menyebutkan nama atau kata ganti: ia, dia, mereka.
1)      “Dia” mahatahu
2)      “Dia” sebagai pengamat
b.      Sudut pandang persona pertama “aku”
Pengisahan cerita adalah seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Sudut pandang ini terbagi atasdua macam:
1)      “Aku” tokoh utama
2)      “Aku” tokoh tambahan
c.       Sudut pandang campuran
Penggunaan sudut pandang persona ketiga dan persona pertama.
  1. Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca.
Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur-unsur ekstrinsik terdiri atas keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semua itu memengaruhi karya yang ditulis. Selain itu,  unsur ekstrinsik berkaitan dengan psikologi pengarang dan keadaan di lingkungan pengarang baik segi ekonomi, polotik, agama, budaya, maupun sosial.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar