Arsitektur Jaringan
Terdapat
tiga tipe arsitektur jaringan, yaitu jaringan client-server , server dan client
pintar, dan sistem operasi jaringan peer to peer.
a. Jaringan
Client-Server
Arsitektur
ini umumnya digunakan pada sebuah jaringan besar yang mengutamakan keamanan dan
keandalan, contohnya pada universitas, instansi pemerintah, dan
perusahaan-perusahaan besar lainnya. Di dalam arsitektur ini, terdapat sebuah
server utama (umumnya berupa gabungan dari beberapa server) yang menyediakan
tempat penyimpanan data (data storage),administrasi user, dan semua yang
diperlukan oleh PC client. Di dalam arsitektur ini, PC client yang berfungsi
sebagai “Dummy Terminal” yang terdiri atas monitor, keyboard, dan control unit.
b. Jaringan
Server dan Client Pintar
Arsitektur
ini dirancang untuk digunakan pada jaringan skala kecil maupun pribadi. Ini
digunakan padaPC stand-alone yang dihubungkan ke jaringan untuk proses
pertukaran data.
Server
merupakan satu atau beberapa PC yang dirancang untuk menyala terus-menerus dan
menyediakan tempat penyimpanan data tambahan, seperti harddisk dan peripheral
lainnya (modem, printer, dan sebagainya). Namun, pada kasus-kasus tertentu,
server difungsikan juga sebagai pendukung operasional PC client, contohnya
sebagai Mail server. Pada praktiknya, beberapa server dapat digabung menjadi
satu untuk menghasilkan sebuah Domain.
c. Jaringan
Peer to Peer
Arsitektur
ini umum digunakan pada perusahaan bersekala kecil dan juga untuk kebutuhan
pribadi. Jaringan Peer to Peer merupakan suatu model komunikasi dua arah
antarpengguna PC melalui jaringan komputer atau internet tanpa melalui sebuah
server. PC yang berada dalam jaringan ini sebenarnya berfungsi sebagai client
sekaligus server.
Kedua
arsitektur terakhir yang dijelaskan di atas sebenarnya sering di temukan dan di
gunakan dalam satu jaringan. Umumnya pada sebuah jaringan yang memiliki satu
server (atau beberapa server), memungkinkan pengaksesan antara satu client ke
client lainnya (peer to peer) sejauh tersedia access right. Bahkan sering
ditemui juga sebuah workstation dalam
jaringan juga difungsikan sebagai server dikarenakan di dalam harddisk
workstation tersebut tersimpat data bersama yang dapat diakses oleh semua
pengguna di jaringan tersebut, termasuk penyediaan akses pinter.
Dilihat
dari sudut pandang hardware, tidak ada perbedaan antara jaringan LAN yang
menggunakan dan tanpa menggunakan server. PC-PC tetap terhubung satu sama lain,
baik melalui media kabel maupun wireless. Server juga berupa sebuah PC yang
terhubung dalam sebuah jaringan, layaknya PC-PC client. Yang membedakan
hanyalah pada tugas dan sistem operasi yang digunakan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar